Cara terbaik untuk tangguh adalah dengan terus bertahan tangguh, cara terbaik untuk ikhlas adalah dengan terus bertahan ikhlas, cara terbaik untuk sabar adalah dengan terus menerus bertahan sabar. Hidup adalah sebuah perjalanan yang terkadang manis & menyenangkan, tapi terkadang pula pahit dan mengecewakan. Forever changing, forever growing and forever dying. Sekian banyak tempat tujuan (destinasi) yang bisa kita pilih dalam suatu perjalanan, tetapi sebenarnya ketika telah sampai, itu bukanlah akhir dari tujuan, melainkan sebuah permulaan.
Mei 2008
Ketika membuka inbox yahoomail-ku di salah satu warnet di Yogyakarta, salah satu email yang menarik untuk dibuka:
Karena merasa aneh, darimana dekan Malaysia dapat alamat emailku?? Terlebih dahulu aku searching di Google dengan kata kunci Universiti Kuala Lumpur. Aku yakin setiap orang Indonesia pasti akan tersenyum simpul ketika masuk ke website (laman) berbahasa melayu, mirip dengan bahasa Indonesia tapi kayak orang ber-pantun, hahaha….daripada aku senyum2 sendiri di warnet & agak2 gak paham artinya, mending aku click laman ENGLISH…nah, baru tahu dikit tentang Universitas yang disingkat UniKL ini.
Antara percaya & tidak, yah kupikir iseng2 berhadiah lah…akhirnya hari itu juga langsung aku kirim surat lamaran via email, CV, scan Ijazah S1 (Bachelor of Pharmacy), Apoteker (B. Pharm (Hons.)) dan S2 (Master of Pharmaceutical Sciences) + transkrip2 nilainya.
Tunggu 1 minggu, 2 minggu koq gak ada respon balik…akhirnya aku melupakannya dan kembali tenggelam dalam kesibukanku mengajar dan penelitian (oya, waktu itu aku sudah menjadi staff akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) “Yayasan Pharmasi” Semarang.
July 2008
Dalam perjalanan ke Semarang dari Solo, tiba-tiba aku dapat call dari nomor yang aneh dengan kepala +605xxxxxx, aku angkat, yang nelpon ngomong dalam bahasa Inggris, aku gak berapa paham karena suara mesin bus yang bising, tapi ketika dia menyebutkan Universiti Kuala Lumpur, Malaysia..baru aku ‘ngeeh’. Akhirnya, aku memintanya untuk kirim sms aja, karena aku gak bisa dengar dengan jelas. Di sms tertulis “Dear Mr. Hariono, you are invited by Dean of Royal College of Medicine Perak, Universiti Kuala Lumpur, Malaysia on panel interview that will be conducted in Hotel Batavia, Jakarta, please check our invitation through your email, thx.” Dan yg mengejutkan adalah waktunya mepet banget (3 hari) dari invitationnya.
Sampai Semarang, akupun bingung harus gimana. Aku belum pernah ke Jakarta, tapi bagiku gak masalah sih, asal alamatnya jelas, asal bisa baca tulis & tidak malu bertanya, pastilah ketemu tempatnya. Yang menjadi pertimbanganku, ada 2 hal: kalo di interview, ternyata aku gak diterima, that’s it…ya sudah mang bukan rejekiku…tapi kalau sampai aku diterima??? Diambil atau tidak??? Gimana aku ngomong ke keluargaku, terutama mamiku.
Berdasarkan sejarah, sudah 2x keluargaku gak ngijinin aku pergi even ke luar jawa…aku pernah ditawari ngajar (jadi dosen PNS) di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan gak dibolehin, akupun nurut. Dapat link di University of Groningen, Belanda buat S3, pun langsung dicut oleh keluargaku…yah, orang tua tinggal satu, akupun gak tega nyakitin perasaanya. Just forget it…
Tapi setelah kupikir2, apapun keputusannya aku harus ngasih tahu keluargaku dulu sebelum berangkat ke Jakarta. Akhirnya aku sms kakakku yang cowok sulung…dia nyuruh aku pulang ke Solo dulu, buat diomongin…ya udahlah, setelah ngurus ijin cuti di STIFAR sorenya aku langsung bertolak ke Solo lagi…
Sampai rumah, kembali aku disidang..ho..ho..ho…ada 2 blok ternyata saudara2….2 kakak2ku pro dan 2 lagi kontra. Presumsi2 negative tentang Negara jiran, Malaysia adalah isu utama dalam majelis tersebut yang terus melemahkan mentalku. Tapi 2 kakakku yang lain, nampaknya mempunyai pemikiran luas dan terus berusaha meyakinkan. Akhirnya, dengan nada arifnya, mamiku bilang”apa sing dadi cita-citamu, mami gur iso ndongake kowe le, yen kowe mantep…yo mangkato, mami sudah ikhlas (apapun yang menjadi cita-citamu, mami hanya bisa mendoakan..kalau kamu sudah mantap, ya berangkatlah, mami udah ikhlas…’akupun bersimpuh dikaki mamiku sambil nangis & minta doa restunya………
Interview di Hotel Batavia, Jakarta
Esok harinya aku berangkat ke Jakarta dengan diantar kakakku yang punya kenalan ditempat yang dekat Hotel tempat interview tersebut. Di sana aku ketemu peserta lain, dari UGM Yogyakarta, UNAIR Surabaya, UNPAD Bandung, & Universitas Pancasila Jakarta, ada sekitar 9 peserta yang datang. Interview dilakukan dalam bahasa Inggris, hohoho…waktu makan siang (kami para kandidat) cerita2 pengalaman, and kebanyakan merasa KAGOK & gak tahu harus ngomong gimana, karena diwawancara dalam bahasa Inggris. Tahu sendiri kan, gimana kemampuan berbahasa Inggris orang Indonesia, hahaha…
Tunggu punya tunggu ….akhirnya diumumkan 2 kandidat lolos seleksi dan berhak ke Malaysia….satu diantarnya ya GUE, he..he..he. Setelah bicara masalah kontrak kerja dsb, akhirnya selesailah acara hari itu dan malam itu juga aku kembali ke Semarang, sementara kokoku ke Solo.
STIFAR
Pagi sampai di Semarang, mandi sebentar di kost, aku langsung ke kampus. Di sana ketemu temen2, langsung dibrondong pertanyaan ”piye, ketampa to (gimana, diterima to) ???”Senyumku langsung mengembang…tapi di sisi lain aku juga merasa gak nyaman…..saat itu aku tengah membimbing skripsi 7 mahasiswa dan 17 mahasiswa yang mendapat hibah penelitian PKM, dan juga penelitian bersama dosen UGM.
Beruntung 5 diantara 7 mahasiswa bimbingan skripsiku lulus tepat waktu (Agustus 2008). Setelah aku berkonsultasi dengan para ketua di STIFAR, akhirnya dengan berat hati aku memutuskan untuk RESIGN per 1 September 2008. 2 sisanya aku akan bimbing jarak jauh & datang saat ujian skripsi. Sedangkan, untuk 17 mahasiswa PKM, ya aku hanya bisa meyakinkan mereka untuk secara formal dibimbing oleh dosen lain tapi secara informal tetep akan kubimbing via email. Ya mau gak mau, sedih gak sedih aku harus ninggalin mereka.
Mengajar di STIFAR memang gak semua idealisme2ku terfasilitasi….tapi disana meskipun relative staf baru (aku masuk STIFAR thn 2006) tapi aku diterima, dan diperlakukan dengan sangat baik oleh staf dan mahasiswa di sana. Bagiku itu yang terpenting, walaupun kami sudah tidak berada dalam satu rumah lagi, tapi yang namanya persahabatan tak kan pernah lekang ditelan jarak & waktu. Kami terus keep in touch sampai sekarang, baik berdiskusi masalah kerjaan sampai yang ringan2. Terima kasih STIFAR, u have been being the part of my body & soul which figured out what I achieved until today…
September – Desember 2008
Resmi tidak mengajar di STIFAR, aku menjadi lebih leluasa untuk memproses ENTRY ke Negara jiran itu. Mulai dari pembuatan passport di Kantor Imigrasi Surakarta, begitu turun dari motor, langsung dirubung calo-calo yang menawarkan untuk menguruskannya. Tapi aku menggelengkan kepala dan ingin tahu sendiri bagaimana sebenarnya proses pembuatannya. Di guidelines tertera ketika semua persyaratan termasuk pasfoto sudah lengkap, 4 hari sesudahnya akan dicall untuk mengambil passport tersebut. Ditunggu 4 hari, seminggu, 2 minggu, setiap kutelp ke kantor Imigrasi, gak pernah diangkat. Akhirnya aku datang ke kantor itu, dan mereka bilang belum jadi karena mesin pembuatnya gak stabil, kadang bisa, kadang enggak. Jadi aku disuruh nunggu, sampai mereka call.
Ketika keluar kantor, ada pemohon passport lain yang bilang ma aku, “mas, kalo gak lewat calo, ya sabar aja..”..aku cuma bisa mlongo, ”oooooo….” Terhitung 5 minggu, akhirnya passportku jadi juga. Langsung aku fotocopy dan kirimkan ke Malaysia, dengan dokumen2 lain kayak medical report samapi uji macem2 yang dipersyaratkan. Pihak Malaysia bilang akan memakan waktu 3 bulan untuk mendapatkan call visa dari pihak Imigrasi Malaysia. Sabar…sabar…sabar….
Artinya dalam 4 bulan ke depan aku akan berstatus PENGANGGURAN..hahaha….aku menghabiskan waktu luangku di Yogyakarta, ngerjain penelitian di Farmasi UGM kalau siang (gak sendiri sih, ada mahasiswa2 yang make penelitian tersebut untuk skripsi mereka, so aku hanya membimbing saja, teknik & praktisnya mereka yang buat dalam sebuah group), sedangkan malamnya ambil kursus TOEFL di Pusat Pelatihan Bahasa, UGM. Not bad, TOEFL-ku terus meningkat dan aku makin PeDe bila ntar harus mengajar dlm Bahasa Inggris.
Akhirnya, pertengahan Desember 2008, dapet juga call visa dari Imigrasi Malaysia. Lalu aku harus pergi ke Kedubes Malaysia, di Jl. Rasuna Said, Jakarta untuk ngurus Single Entry Visa untuk bisa tinggal selama 1 bulan. Setelah nunggu 1 minggu, bolak-balik Solo-Jakarta, akhirnya dapet visa juga. Action selanjutnya adalah pesen ticket pesawat, dapet flight 5 January 2009, dan call ke UniKLminta dijemput di Airport. Setelah deal, barulah packing-packing…..eh, masih sempat menikmati malam tahun baru di Solo..hehehe..
Tahun 2009
Januari 2009
Setahun sudah aku lalui untuk bisa dapat password masuk ke negaranya Siti Nurhaliza itu…hehehe….akhirnya tanggal 5 Januari 2009 pagi, aku dilepas keluarga dengan derai airmata…huhuhu…pertama kali naik pesawat, gitu lhoooo…rasa takut, ngeri, campur aduk jadi satu…hohoho…
Setelah menempuh 2 jam penerbangan, hanya awan & mega2 yang berseliweran di luar jendela pesawat, akhirnya terlihat sudah daratan…landing safely LCCT airport Kuala lumpur, alhamdulilah, aku masih hidup…….hahaha…Sampai di arrival hall, aku sudah ditunggu Captain Zamani, ketua HRD. Sepanjang perjalanan, kami ngobrol dalam bahasa Inggris dan baru aku tahu, bahwa kampusku bukan di kuala lumpur, melainkan di Ipoh, Perak Darul Ridzuan.
Universiti ini mempunyai 14 kampus cabang yang tersebar di seluruh negeri bagian di Malaysia. Satu di antaranya ya Royal College of Medicine Perak yang disingkat UniKL-RCMP ini. Khusus program kedokteran, farmasi, nursing, radiografi dan fisioterapi ada di Ipoh ini.
Pertama kali sampai, dah disiapkan tempat kos, jauh kalo jalan kaki, gempor juga. Tapi aku seneng dengan pemandangan disekitarnya. Aku suka pohon2an, bunga, burung2, sungai yang semuanya ada disekitar rumah kostku. Mayoritas tetanggaku adalah Chinese, sebagian India, jarang yang melayu ada dikompleks perumahan ini. Namun, mereka semua ramah dan baik, meski tahu aku adalah orang INDON.
Akupun beruntung mempunyai temen2 se-kost yang baik2, malamnya aku langsung dianter ke supermarket beli barang2 kebutuhan sehari-hari. Malam pertama di Malaysia, gak bisa tidur, man..hehehe. Esoknya, aku pergi ke kampus lalu perkenalan dengan semua staf, pupus sudah pikiran negative akan perlakuan orang Malaysia terhadap Indon seperti aku ni.
Pertama2 aku belum mengajar di kelas, hanya sit in saja, memperhatikan & beradaptasi dulu melihat & merasakan atmosfer belajar mengajar di sini. Aku baru kebagian mengajar praktikum Drug Delievery System 1 dan Analytical-Pharmaceutical Chemistry. Kalo kimia sih gak masalah, memang makananku sehari-hari, tapi kalau DDS ni ya harus belajar lagi…tapin dengan tetap optimis dan bismillah, semuanya lancar-lancar aja.
Pertengahan semester, mendadak aku harus menggantikan dosen lain mengajar Basic Formulation & Introduction to Pharmaceutics di kelas. Nah, mulailah aku nervous, mengajar dalam bahasa Inggris yang sama sekali belum pernah aku lakukan. Mahasiswapun hanya senyum2 gak paham aku ngomong apa???….Asal tahu aja temen2, mahasiswaku banyak yang dari Bostwana, Afrika sono. Ya, apapun kalo masih baru memang gak enak rasanya, tapi lambat laun aku belajar dari pengalaman barulah aku menemukan formatku yang sebenarnya….
Akhirnya, subject Basic Form & Intro Pharm dikembalikan ke dosen asal dan aku settle mengajar Kimia Organik & Kimia Analisis Farmasi. Mengajar subject ini memang menantang, sebab pada umumnya mahasiswa farmasi memang gak suka kimia, mereka pikir buat apa belajar kimia susah2 & rumit, toh ntar gak dipake waktu kerja karena market kerja mereka di hospital. Akupun bersabar dan pelan2 memberi pemahaman kepada mereka, kalo kimia gak penting tidak mungkin ada dalam kurikulum. Kurikulum itu ditentukan oleh Malaysian Pharmacy Board, bukan aku yang buat. Aku hanya menjalankan tugas saja, tapi tetap kutekankan pentingnya pemahaman konsep2 dasar ilmu kimia untuk tahu tentang obat. Mereka tidak didesign untuk menjadi ahli kimia kalau memang gak suka kimia. Tapi denagn paham konsep dasar kimia, mereka akan lebih mudah belajar ilmu aplikasi lain kayak farmakologi, farmasetika, dll. Dan, beberapa di antara mereka memang sebenarnya ada bakat & pandai kimia, hanya belum terasah saja & mulai tertarik untuk mendalaminya. Alhamdulilah…..
Menjadi dosen kalo hanya mengajar aja, aku pasti akan merasa bosan banget. Aku masih pengen mengemban idealisme bahwa seorang dosen, selain harus mampu mengajar dengan baik, mampu mentransfer ilmu kepada mahasiswanya, juga harus meng-up date pengetahuannya lewat RISET. Selain itu, ilmunya juga harus diaplikasikan dalam bentuk pengabdian masyarakat. I LOVE TRIDHARMA Perguruan Tinggi, dan itu nampaknya gak begitu dipedulikan disini. Nah, Prof Hassami Bohari (Dekan RCMP) mengundangku ke UniKL-RCMP memang untuk mempopulerkan TRIDHARMA, dan inilah serangkaian kegiatanku selama hampir 2 tahun di Malaysia:
April 2009
Pengabdian Masyarakat di Kampong Orang Aseli, Suku Jahai, Sungai Tiang, Hutan Royal Belum, Perak
Mei-Juni 2009
Menyusun naskah publikasi penelitian berjudul Alkylation of Theobromine: Preparation of Isopropyl and sec-butyl-theobromines using N, N-dimethylformamide as solvent dan mencoba submit ke MALAYSIAN JOURNAL OF CHEMISTRY, salah satu jurnal kimia bergengsi di Malaysia karena reviewernya dari berbagai Negara.
Juli 2009
Menyusun naskah publikasi penelitian berjudul Extraction, Identification and Acetylation of Inulin from Dahlia Tuber (Dahlia pinnata sp) dan mencoba submit ke NATIONAL SYMPOSIUM OF POLYMERIC MATERIALS (NSPM) 2009, yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universiti Putra Malaysia (UPM)
Agustus 2009
Presentasi proposal pengajuan dana lewat Hibah Penelitian Pendek (Short Term Research Grant (STRG)) Universiti Kuala Lumpur di Kuala Lumpur.
September 2009
Approval dan penandatanganan kontrak penelitian STRG 2009-2010 dan Approval publikasi di NSPM 2009. BINGO!!!
Oktober 2009
Pengabdian Masyarakat di Kampong Orang Aseli, Suku Jahai, Sungai Kejar, Hutan Royal Belum, Perak
November 2009
Orientasi buat penelitian berjudul Synthesis, Antimicrobial Activity and Quantitative Structure-Activity Relationships (QSAR) study of Benzylidene Ketone Derivatives. Dapat 1 produk dari 5 yang akan disintesis. Alhamdulilah….meskipun harus ganti /modifikasi metode sintesis & rekrsitalisasi sebanyak 10x…xixixixi….
Desember 2009
Presentasi makalah penelitian berjudul Extraction, Identification and Acetylation of Inulin from Dahlia Tuber (Dahlia pinnata sp) @ NATIONAL SYMPOSIUM OF POLYMERIC MATERIALS (NSPM) 2009 di Hotel Residen, Putrajaya, Malaysia
Januari 2010
Melanjutkan penelitian untuk sintesis senyawa ke-2 & ke-3, dapet lagi…..puji syukur!!!….daaaannn, satu lagi hadiah tahun baru buatku adalah paperku published di Malaysian Journal Chemistry…tapi ini melalui serangkaain revisi berkali-kali lhooo, gak published gitu aja….
Februari 2010
Uji antimikroba senyawa ke-1, 2 dan 3…dan NEGATIVE RESULTS….control positive-nya pun hanya sedikit menghambat pertumbuhan E.coli dan Staph. Aureus, huhuhu…kayaknya dah resisten deh….pening, pening, pening!!!
Maret 2010
Sambil mikirin kelanjutan penelitian, apakah mau diteruskan ke uji antimikroba untuk next senyawa ke-4 dan 5, mulai cari-cari informasi untuk studi S3. Menebar jaring laba-laba ke semua profesor2 yang ahli bidang kimia medicinal. Meng-email mereka dan tanya2 adakah project yang bisa saya kerjakan jika saya mau ambil S3 di tempat dia ngajar??? Lebih dari 10 deh, aku menebar jaring ke Universitas2 di Jerman, Austria, Belanda dan Malaysia.
KENA satu !!! hohoho….Dr. Aisyah, ahli kimia medicinal dari School of Pharmaceutical Sciences, Universiti Sains Malaysia (USM), tertarik dengan latar belakangku dan aku langsung di Link-kan ke Prof Habibah, ahli Permodelan Molekul dari Malaysian Institute of Pharmaceutical & Nutraceutical, USM. Pada tanggal yang ditetapkan aku diundang untuk wawancara. DONE!!! Mereka bersedia membimbing S3-ku dibawah project mereka untuk Penemuan obat TBC untuk M.tuberculosis yang sudah resisten terhadap INH. Mereka merancang 3 tahun penelitianku mulai dari Docking, Synthesis dan Bio-Assay..wuahahaha…
April 2010
Akhirnya kuputuskan untuk men-stop uji antimikroba untuk senyawa ke-4 & 5. Aku mulai mikirin uji antioksidan, tapi molekulku gak punya gugus –OH yang mudah bereaksi dengan DPPH, reagen yang biasa dan mudah dicari untuk uji antioksidan in vitro. Searching journal…gak dapat…searching lagi…terus searching…akhirnya dapat metode yang sesuai dengan struktur molekul senyawaku.
Baca—baca..baca..pahami, cari distributor yang jual….telpon sana-sini…dapat akhirnya dengan metoden degradasi deoksiribosa. Sambil nunggu bahan datang, aku sintesis senyawa ke -4 dan ke -5. Ada satu bahan yang datangnya lama, karena masuk dalam golongan psikotropika yaiti asam tiobarbiturat.
Satu lagi pengabdian masyarakat aku terlibat di Kampong orang Aseli Tonggang, Tanjung Rambutan, Perak.
Mei 2010
Pulang ke tanah air dan diundang sebagai dosen tamu untuk kuliah SINTESIS OBAT di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Di kampong ngisi liburan, dengan nyusun proposal untuk S3-ku..wekekekekekk….kapan liburnya??? Huaaaa…
Juni 2010
Back to the lab!! Start uji antioksidan untuk senyawa ke-1, orientasi pertama kali..GAGAL!!!..piye jal???? Huhuhu…..nyoba lagi, koq reaksinya cuma warna tipis-tipis gak terdeteksi di daerah tampak. Trus, nyoba email ke alamat peneliti dijurnal yang aku rujuk. Ternyata dibales dan dia juga ngakuin metode yang diapake itu susah. Akhirnya aku dikasih jurnal lain….beruntung bahan2 kimianya ada semua di lab. Aku coba, dan YEAAHHH!!! BERJAYA!!..akupun jingkrak2 gak karuan di lab (hmmm…LEBAY JABLAY deeehhhh)….
July 2010
Sambil melanjutkan aku mulai mendaftar sekolah di Program Pasca Sarjana, di Main Campus USM, kawasan Minden, Penang kemudian menyerahkan proposal disertasi ke supervisor & co-supervisorku. Balik ke Ipoh, melanjutkan penelitian untuk uji antioksidan. Satu demi satu seleasi seperti yang diharapkan.
Agustus 2010
Supervisorku kembali mengundangku ke Penang untuk berdiskusi. Dia senang sekali dengan kinerjaku yang katanya runut dan terarah. Tapi tiba-tiba beliau bilang bahwa tema project-nya ganti dari TBC ke virus. So, beliau bilang virus H1N1 (flu babi) lebih urgent, untuk TB akan dialokasikan tahun selanjutnya. Beliau memberi pilihan, aku tetap ngerjain TB tapi harus nunggu 2012 baru mulai riset, atau yang tukar ke H1N1 kalo mau start 2011. Beliau meyakinkan aku untuk mengambil pilihan ke-2, OK..siapa takut, meski aku mulai dari awal lagi, cari jurnal sebanyak2nya, belajar dan nyusun proposal lagi. Bagiku gak ada kata tidak mungkin…kecuali Allah tidak menghendaki.
Sekali jalan ke Penang, aku memasukkan sampel untukn uji elusidasi struktur NMR & GC-MS, karena dikampusku alat ini gak ada.
Di bulan yang sama aku kembali masuk hutan untuk pengabdian masyarakart, kali ini di Gua Musang, Kelantan..hohoho…
September 2010
Berselancar di internet ketemu brosur 3rd INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE & TECHNOLOGY 2010, Universiti Teknologi Mara. Publikasi lagiiii….nyusun naskah lagi, submit lagi….sempet di reject 1x tapi akhirnya ACCEPTED…huuuufffff!!!
Manusia memang merencanakan, tapi Tuhan lah yang memutuskan. Bagaikan petir di siang bolong, aku mendapatkan surat keputusan bahwa lamaran S3-ku di USM REJECTED. Akupun lemas gak berdaya, semuanya bagai lenyap di telan bumi. Harapan yang semula melambung ke awan, seperti dihempaskan ke jurang terdalam, terjal dan membuat tubuhku luluh lantak.
Sejam, dua jam aku hanya diam, mencoba menerima semua dengan ikhlas. Akhirnya aku email ke-2 supervisorku, menunjukkan SK USM, meminta maaf dan bilang terima kasih sudah diberi kesesmpatan. Dalam hitungan 15 menit, supervisorku membalas email-ku dan mengatakan aku SALAH dalam memilih research program. Kode-ku harusnya PHA tapi aku nulis DRU. PHA adalah kode untuk School of Pharmaceutical Sciences, sedangkan DRU adalah Drug Research Center.
Yang berhak menentukan adalah supervisorku itu, padahal dia belum menerima tembusan lamaranku dari pasca sarjana, koq sudah keluar SK??? Eh, taunya nyasar ke unit lain dimana aku tidak kenal siapapun yang bisa merekomendasikan aku. Karena SK sudah terlanjur keluar, so jalan satu2nya adalah aku melamar lagi dari awal. MY GOODNESS!!! Padahal salah satu syaratnya adalah surat rekomendasi dari UGM.
Berarti harus ke Indonesia lagi, but beruntung banget waktunya bertepatan dengan mudik lebaran, dan tanpa kesulitan akupun mendapat rekomendasi kembali dari Dr. Ratna Asmah & Prof. Zullies, mantan supervisorku sat Master di Farmasi UGM.
Oktober 2010
Perjuangan tanpa mengenal lelah akhirnya berbuah keberhasilan….My PhD application was ACCEPTED…yeaaahhhh…..di hari yang sama aku nerima SK itu, akupun berangkat untuk menghadiri Seminar U-HPLC (Ultra-High Performance Liquid Chromatography) di Bukit Jalil Resort, Kuala Lumpur……
Dan total semua rentetan penelitian untuk STRG, selesai di akhir Oktober 2010, ada satu senyawa yang strukturnya gak sesuai yang diharapkan…but, its Okeylah….masih bisa dibahas..hahaha..tapi yang pasti ke-5nya positif berefek antioksidan, dan mempunyai QSAR yang korelasinya sangat kuat, yang telah aku uji menggunakan software HYPERCHEM v8.0.
November 2010
Penyusunan laporan akhir riset STRG, malam demi malam kulalui dengan ngetik, mikir, ngetik, mikir….akhirnya selesai dan siap disubmitt ke UniKL Research Center, alhamdulilah…
Desember 2010
1 bulan lagi visaku akan habis, dan aku memutuskuan untuk pulang ke Indonesia dulu sampai dapat call visa dari USM. Di sela-sela repotnya aku ngeberensin pajak, perbankan, imigrasi dsb, tiba-tiba dapat email disuru hadir di Seminar & Workshop of Computer Aided Drug Design selama seminggu di Penang…yah….ke Penang lagiiiii….
Sudah selesai??? Ternyata belum kawan2….perjalanan 2 tahun-ku diMalaysia akan aku tutup dengan 1 event lagi dimana aku akan presentasi makalah penelitianku yang berjudul SYNTHESIS OF N1-ISOPROPYLTHEOBROMINE & ITS TRACHEOSPASMOLYTIC EVALUATION IN VITRO, dalam 3rd International Conference on Science & Technology 2010: Application on Industry & Education, di Gurney Hotel, Penang lagi, pada tanggal 16-17 December 2010 nanti.
Itulah temen2, jangan pernah berpikir bahwa jalan hidupku semulus dan sehappy yang sering aku ‘pamerkan’ di Facebook. Selalu ada jatuh-bangunnya…tapi aku gak pernah menyerah & segala keputusan aku serahkan pada yang Kuasa.
2 tahun sudah perjalananku dari solo-kuala lumpur, pahit-manis aku tetap bernyanyi, bersenandung, mensyukuri apa yang aku dapat hari ini dan berusaha lebih baik di hari esok. Bagiku kesuksesan bukan berarti harus kaya harta, benda atau popularitas. Asalkan apa yang ada dalam jiwa & raga ini bisa sedikit membantu & membuat orang lain tersenyum, itulah kesuksesan yang sebenarnya.
Selayaknya kita berada dalam suatu perjalanan panjang, disetiap persimpangan pasti akan berhenti dulu di stasiun/terminal. Dan bertanya,”Kapan kita berumur 18 tahun?”, Kapan kita menikah?”, Kapan kita lulus sekolah?” dan Kapan kita pension?”. Sebenarnya setiap destinasi itu bukanlah akhir dari perjalanan kita, bahkan awal untuk memulai perjalanan panjang lagi, dimana kita bisa mengubah haluan, ingin ke mana kita sebenarnya.
….as we travel we discover that these are not destinations at all. They are merely events, stations where we can change the direction.